Sabtu, 31 Oktober 2009

Stephen Hawking; "alam semesta bukan ciptaan Tuhan"

Fisikawan Inggris Stephen Hawking yakin bahwa keberadaan manusia dan alam semesta bukan hasil ciptaan Tuhan, melainkan muncul dengan sendirinya. Sebab ada hukum gravitasi, alam semesta bisa menciptakan dirinya sendiri.



Sebelumnya, pada buku A Brief History of Time, Prof Hawking tidak menafikkan kemungkinan turut campurnya Tuhan dalam penciptan dunia. Dia menulis di bukunya tahun 1988, “Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap, maka hal tersebut menjadi kemenangan nalar manusia. Oleh sebab itu, kita akan mengenal Tuhan.”

Hawking, dalam buku terbarunya, menolak teori Isaac Newton yang menyatakan bahwa terciptanya alam semesta terbentuk tidak secara spontan namun digerakkan oleh Tuhan.

Dia mengklaim tidak ada kekuatan ilahiyah yang dapat menjelaskan mengapa alam semesta ini terbentuk.

Dalam buku terakhirnya, The Grand Design, dikutip oleh The Times, Hawking menjelaskan “Sebab di sana ada hukum gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri.”

Stephen William Hawking lahir di Oxford, 8 Januari 1942 adalah seorang ahli teori fisika. Ia putra dari seorang guru besar matematika di Universitas Cambridge.

Dalam kiprah keilmuannya, Hawking terkenal karena sumbangannya di bidang fisika kuantum. Di bidang agama, menurut bekas istrinya, Jane, Hawking adalah seorang atheis. Namu Hawking mengaku bahwa ia “tidak religius secara akal sehat” dan ia percaya bahwa “alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum”.


- Jawaban atas pernyataan Hawking tersebut?

Fisikawan Amerika, George E. Davis mengatakan, ‘Seandainya alam ini bisa menciptakan dirinya, maka itu berarti ia memiliki sifat-sifat pencipta. Dalam kondisi ini, kita terpaksa memercayai bahwa alam itu adalah tuhan. Demikiankan, kita akhirnya menerima keberadaan ‘tuhan’. Tetapi, tuhan kita ini akan tampak aneh: tuhan yang gaib sekaligus Artikelal! Saya lebih memilih untuk memercayai Tuhan yang menciptakan alam Artikel, dan ia bukan bagian dari alam ini, melainkan pengaturnya dan pengendalinya, daripada harus mengadopsi omong kosong seperti ini.’ (The Evidence of God, hlm. 71)

Sedangkan dalam agama Islam:
Allah berfirman, ‘Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa? Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata. Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan dan untuk kamu anak-anak laki-laki? Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan utang? Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya? Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya. Ataukah mereka mempunyai tuhan selain Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.’ (ath-Thur: 35-43).

Dengan berbagai kepastian dan sistem ini, maka kita tidak bisa mengignkari keberadaan Tuhan yang menciptakan alam semesta. Karena dengan ilmu pengetahuan modern ini, mengingkari adanya Tuhan itu sama seperti mengingkari realitas!


(Ref: dikumpulkan dari berbagai sumber)
 

Ping

Computers Top Blogs Computers Blogs My Ping in TotalPing.com pingoat_9.gif