Tampilkan postingan dengan label Indoleaks. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indoleaks. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Desember 2010

Mengintip Situs Indoleaks.org

Mengikuti jejak Wikileaks.org, anak Indonesia pun membuat situs pembocor rahasia negara. Versi Indonesianya bernama Indoleaks.Net. Situs ini membeberkan sejumlah dokumen rahasia negara, diantaranya hasil visum korban G 30 S/PKI, Hasil Audit Lapindo, Hasil Audit BPK atas Bank Century dan dialog antara Presiden RI Soeharto dan Presiden AS, Gerald R Ford.
 Berdasarkan penelusuran Upeks, situs Indoleaks.Net mulai muncul di dunia maya sejak Kamis (9/12) lalu. Situs itu sempat mengalami perpindahan server, dari domain .org menjadi .net. Indoleaks.Org sendiri dibuat pada Selasa (7/12) namun sempat tak bisa diakses dan akhirnya pindah ke Indoleaks.Net.
Situs dengan IP Adress 74.220.215.92 ini memuat sekira 26 dokumen yang selama ini tak terpublikasi oleh media. Misalnya saja dokumen tentang hasil visum korban G 30 S/PKI.

Rabu, 15 Desember 2010

Indoleaks: MoU Pemerintah RI – Microsoft

semua dokumen dari indoleaks.org bisa didapatkan disini.  MoU Pemerintah RI – Microsoft

Indoleaks: Hasil Visum Korban G30S (04)

Ikuti perkembangan dokumen terbaru dari indoleaks.org disini. Hasil Visum Korban G30S (04)

Indoleaks: Hasil Visum Korban G30S (03)

Baca dan download dokumen terbaru dari indoleaks.org disini.

Hasil Visum Korban G30S (03)

Indoleaks: Hasil Visum Korban G30S (02)

Dokumen - dokumen dari indoleaks.org terbaru bisa anda lihat disini.
Hasil Visum Korban G30S (02)

Indoleaks: Hasil Visum Korban G30S (01)

Dokumen - dokumen terbaru indoleaks dapat dilihat disini. Semua dokumen bersumber dari indoleaks.org  Hasil Visum Korban G30S (01)

Selasa, 14 Desember 2010

Indoleaks: S Parman Luka Tembak & Patah Tulang, Tak Ada Penyiksaan Lain


Jakarta - Dalam catatan sejarah Orde Baru terkait peristiwa G30S PKI, Letjen S Parman termasuk dalam 4 jenderal yang disiksa sadis sebelum gugur di Lubang Buaya. Penyiksaan sadis ini termasuk disilet dan dipotong alat kelaminnya. Sementara, dokumen visum yang dirilis Indoleaks hanya mengkonfirmasi luka tembak dan patah tulang.

Dokumen visum yang dirilis Indoleaks, Senin (13/12/2010) adalah hasil visum 5 dokter RSPAD yaitu dr Roebino Kertopati, dr Frans Pattiasina, dr Sutomo Tjokronegoro, dr Liaw Yan Siang, dr Lim Joe Thay, pada 5 Oktober 1965. Dokumen ini bercap Panitera Mahkamah Militer Luar Biasa, diduga dari sinilah dokumen itu diperoleh.

Indoleaks: Organ Tubuh Letjen Soeprapto Utuh




Jakarta - Kisah sadis menyertai peristiwa G30S PKI dalam sejarah yang dicatat Orde Baru. Letjen Anumerta R Soeprapto misalnya, disebut disilet-silet dan dipotong alat kelaminnya. Namun sebuah dokumen visum yang dirilis situs whistle blower Indoleaks, menunjukkan hal yang berbeda.

Dari situs resminya, Senin (13/12/2010), ada lagi sebuah dokumen visum yang dibuat oleh 4 dokter RSPAD yaitu dr Roebino Kertopati, dr Frans Pattiasina, dr Sutomo Tjokronegoro, dr Liaw Yan Siang, dr Lim Joe Thay, pada 5 Oktober 1965. Bagian nama, tempat tanggal lahir, pangkat, jabatan dan alamat sengaja dihitamkan.

Ayah Saya Diseret dan Ditembak di Depan Anak-anaknya




Jakarta - Putri Jenderal (Purn) Ahmad Yani, Amelia Yani tidak heran dengan keluarnya dokumen pembunuhan G30S PKI di situs Indoleaks. Dia menduga suatu hari hal seperti itu pasti akan diungkit lagi. Dia mengaku memiliki dokumen serupa seperti itu.

"Saya punya dokumen-dokumen seperti itu, yang ucapan-ucapan para dokter. Itu saya simpan, di dalam dokumen itu disebutkan tidak ada penyiksaan," jelas Amelia saat dihubungi detikcom, Senin (13/12/2010).

Dia menjelaskan, kalau orang beranggapan dari dokumen itu membuktikan tidak ada penyiksaan jelas salah. Dia menegaskan, 8 orang anak almarhum Ahmad Yani dengan jelas melihat adanya penembakan dan penyiksaan.

"Di rumah sudah dianiaya, ayah saya ditembak di depan anak-anaknya, kemudian diseret di aspal dan dilempar ke atas truk. Ayah saya juga sebelumnya dibentak-bentak, apa itu bukan siksaan?" terangnya.

Indoleaks: Ahmad Yani Gugur dengan 10 Luka Tembak, Tak Ada Penyiksaan



Indoleaks

Jakarta - Situs sejenis WikiLeaks untuk Indonesia, IndoLeaks, merilis data visum 7 Pahlawan Revolusi. Visum yang diduga kuat milik Jenderal Ahmad Yani, menyebutkan dia gugur dengan 10 luka tembak. Tidak ada penyiksaan sadis seperti disebutkan oleh pemerintah Orde Baru.

Sebuah dokumen visum Pahlawan Revolusi dirilis Indoleaks pada Senin (13/12/2010). Bagian nama orang yang divisum, sengaja dihitamkan. Begitu pula tempat tanggal lahir, pangkat, jabatan dan alamat korban, semua dihitamkan entah oleh IndoLeaks, atau memang sudah demikian.

Namun usia korban terbaca jelas 43 tahun. Kewarganegaraannya Indonesia, jenis kelamin laki-laki dan beragama Islam. Diduga ini adalah dokumen visum Jenderal Ahmad Yani. Ahmad Yani lahir pada 19 Juni 1922 dan wafat 1 Oktober 1965, atau dalam usia 43 tahun.

Indoleaks Rilis Lumpur Lapindo Bukan Bencana Alam




Jakarta - Indoleaks merilis data-data soal 'bencana' lumpur Lapindo. Data-data yang merupakan hasil penelitian seorang konsultan minyak asal Amerika Serikat Simon Wilson itu menyebutkan, lumpur Lapindo yang hingga kini menggenangi sebagian wilayah Sidoarjo, Jawa Timur itu bukanlah bencana alam.

Menurut Wilson, peristiwa banjir lumpur itu terjadi sekitar 2 Juni 2006. Kejadian itu, boleh jadi disebabkan karena alat bor yang dicabut dari sumur bor oleh operator pengeboran, PT Lapindo Brantas.

Senin, 13 Desember 2010

Indoleaks.org wikileaksnya Indonesia

Beberapa waktu lalu kita mendengar berita mengenai wikileaks yang merupakan sebuah website yang heboh dibicarakan dimana-mana. Kali ini ada yang namanya indoleaks yang konon ceritanya wikileaksnya versi Indonesia. Indoleaks sendiri dapat anda akses melalui website www.indoleaks.org dimana dalam situs tersebut share tentang rahasia-rahasia dari dokumen negara Indonesia.

Namun setelah saya lihat-lihat berita dari beberapa sumber yang saya lihat mengatakan bahwa situs indoleaks tersebut sudah tidak bisa diakses. Mungkin saja karena begitu banyaknya pengunjung sehingga membuat website indoleaks tersebut tidak bisa dibuka.Namun sayapun penasaran apakah masih bisa dibukakah? ternyata sudah bisa dan model websitenya seperti model blog yang menggunakan template warna hitam.

Salah satu postingan yang saya ingat dari website indoleaks tersebut membahas mengenai kebenaran dari lumpur lapindo. Dengan judul seperti ini "Lumpur lapindo bukan bencana" Setelah saya amati lebih lanjut banyak sekali penggunjungnya dan hampir setiap detik muncul penggunjung didalam website indoleaks tersebut.

Pastinya anda semua pada penasaran dengan indoleaks ini? Langsung saja anda kunjunggi websitenya yang bisa anda peroleh dengan alamat www.indoleaks.org
 

Ping

Computers Top Blogs Computers Blogs My Ping in TotalPing.com pingoat_9.gif