Indoleaks
Sampai Senin (13/12/2010), Indoleaks baru merilis 4 dari 7 visum Pahlawan Revolusi. Semua nama pada lembar visum sudah dihitamkan agar tidak diketahui ini visum dari Pahlawan Revolusi yang mana.
Visum ini dibuat oleh lima dokter RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) yaitu dr Roebino Kertopati, dr Frans Pattiasina, dr Sutomo Tjokronegoro, dr Liaw Yan Siang, dr Lim Joe Thay. Pemberi perintah visum tentu saja Mayjen Soeharto yang menjabat Pangkostrad sekaligus Panglima Pemulihan Kamtib.
Visum setiap Pahlawan Revolusi rata-rata terdiri dari dua lembar. Lembar pertama menjelaskan visum ini dilakukan terhadap siapa.
Namun bagian nama, tempat tanggal lahir, pangkat, jabatan dan alamat dihitamkan. Akibatnya, sulit dikenali ini visum milik siapa. Sedangkan, hanya jenis kelamin, kewarganegaraan dan agama saja yang terlihat.
Pada lembar kedua, biasanya para dokter menjelaskan luka-luka yang dialami oleh korban sebelum meninggal. Semua korban ditemukan dalam kondisi membusuk dan diperkirakan tewas 4 hari sebelum jenazah ditemukan.
Jika kita mengingat adegan film G30S PKI yang dahulu kerap diputar TVRI menjelang 1 Oktober, tentu kita ingat ada adegan para jenderal ini disayat-sayat sampai disundut rokok. Ini merupakan kisah versi pemerintah Orde Baru.
Nah, dari 4 visum yang sudah dirilis, luka sayat ini tidak ditemukan. Rata-rata Pahlawan Revolusi mengalami luka tembak dan pukulan benda tumpul. Luka ini yang menyebabkan mereka tewas.
www.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar