Kehebatan Metoda Pengaktifan Otak Tengah Dianalisa Tidak Dengan Ilmiah
Anatomi dan Fungsi Otak Tengah |
Secara anatomis dan fungsional Otak Tengah di bidang kedokteran sudah diteliti secara mendalam sejak lama. Meski demikian tampaknya bisa saja banyak hal tentang otak tengah belum terungkap. Otak tengah (mesencephalon) atau (midbrain) adalah bagian terkecil dari otak yang berfungsi sebagai stasiun relai untuk informasi pendengaran (inferior colliculi) dan penglihatan (superior colliculi). Otak tengah mengontrol berbagai fungsi penting seperti sistem visual dan pendengaran serta gerakan mata. Beberapa bagian dari otak tengah yang disebut nukleus merah (red nucleus) dan substantia nigra berfungsi dalam mengontrol gerakan badan. Substantia nigra yang berwarna gelap berisi banyak neuron yang memproduksi dopamine. Pada umumnya, berkurangnya neuron di substantia nigra menyebabkan terjadinya penyakit parkinson.
Otak tengah juga adalah bagian awal dari batang otak. Otak tersebut terdiri dari tectum dan tegmentum. Kedua bagian ini juga berfungsi dalam penglihatan, pendengaran, pergerakan mata, dan gerakan tubuh lainnya. Sedangkan fungsi-fungsi yang lain dari otak tengah hingga saat ini masih belum pernah diungkapkan secara ilmiah di bidang kedokteran.
Hipotesa Inovatif Tetapi Tidak Ilmiah
Dengan adanya teori pengaktifan otak tengah dewasa ini maka teori-teori baru banyak bermunculan. Teori-teori tersebut bisa benar atau bisa saja salah, yang membutuhkan penelitian yang lebih mendalam secara imunobiomolekular. Namun sayangnya penelitian tersebut belum banyak dilakukan secara terukur baik. Adapun hipotesa alternatif yang diklaim bahwa otak tengah banyak membantu berbagai hal permasalahan pada anak adalah tidak didominasi pemikiran ilmiah.
Pada awalnya kemampuan otak tengah merupakan mitos. Beberapa orang ternyata mempunyai kemampuan seperti ini. Dari hasil pengamatan, ada suatu pola kemampuan yang sama. Mereka dapat melihat dengan mata tertutup (tanpa menggunakan mata) mereka dapat melihat dengan kulit (skin vision). Ada juga suatu kemampuan untuk melihat di belakang kepala. Kemampuan ini banyak dikejar oleh para pelaku olah raga bela diri. Anda pernah menonton film Spiderman yang pertama? Tiba-tiba indera dari Peter Parker (nama orang normal dari Spiderman) dapat merasakan intuisi seperti laba-laba. Pada akhir cerita, musuhnya mengaktifkan kendaraan di belakang Spiderman yang dapat menusuknya. Tetapi Spiderman dapat melompat menghindari tusukan tersebut, tanpa melihat kebelakang.
Istilah yang dipakai bukanlah kemampuan otak tengah. Tetapi setiap usaha memberikan nama tersendiri. Penelitian ternyata mengarah pada suatu bagian otak yang menjadi penyebab semua kemampuan tersebut. Penelitian tentang kemampuan otak tengah ini kurang menarik minat, karena cara pengaktifan-nya yang sulit.
Berbagai cara dipakai untuk mengaktifkan otak tengah ini.
Penemuan fenomenal dari otak tengah ini terletak pada metoda aktivasi-nya. Kemampuan otak tengah ini sudah diketahui lama oleh para peneliti dan para praktisi. Banyak pula orang yang berusaha dengan caranya sendiri mengaktifkan otak tengah.
Ada beberapa anak yang ternyata otak tengah mereka tidak tertutup. Mereka dapat mempunyai kemampuan seperti anak yang sudah di aktivasi. Apakah mereka dapat melatih sendiri kemampuan mereka ? Secara teknis bisa, tetapi kemungkinan besar mereka tidak mau melakukannya. Kenapa? Seorang anak kecil dilaporkan dapat mendengar suara dari warna yang berbeda. Suara hitam terdengar seperti “dunggg…”. Dia mengatakan kepada ayahnya hal ini setelah melihat kakaknya berusaha untuk membedakan warna dengan telinga-nya. Tetapi ketika ditanya lebih lanjut, anak ini mengaku merasa takut dengan kemampuan nya ini. Dia tidak berani bercerita kepada teman-temannya, dan juga tidak berani bercerita kepada orang tuanya. Dia takut dianggap aneh. Dan memang benar, si ayah berkata, jika anaknya bercerita tentang hal ini sebelum dia mendengar tentang otak tengah, pasti dia tidak akan meresponi kemampuan anak tersebut.
Training Aktivasi otak tengah yang dilakukan secara profesional memperkenalkan kemampuan ini kepada anak dan mengemasnya dalam bentuk yang dapat diterima oleh anak. Pada saat training, keadaan kelas dijauhkan dari suasan magis dan menyeramkan. Suasana training dibuat seperti acara ulang tahun anak, dimana ada banyak hadiah-hadian, nyanyian, tepuk tangan dan teriakan gembira. Anak akan merasa senang dengan kemampuan barunya ini. Sikap inilah yang merupakan bekal untuk anak dalam mengembangkan lebih lanjut kemampuan otak tengahnya.
Sebenarnya banyak kemampuan otak tengah anak yang dapat berkembang secara alami, tetapi karena kita para orang tua tidak tahu bagaimana mengolahnya, maka kemampuan tersebut terpendam dan akhirnya non aktif. Stress berkepanjangan dan tuntutan kepada anak adalah salah satu faktor besar yang menyebabkan otak tengah anak semakin tidak aktif
Otak tengah (midbrain) adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun kanan berfungsi secara optimal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula.
Berdasarkan penjelasan para ahli, setelah otak tengah diaktifkan, otak tengah akan dapat mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda di luar. Dapat dikatakan juga bahwa dengan menutup mata, masih dapat mengenai benda-benda, huruf, warna dan lain sebagainya. Jadi, dengan pelajaran dan pelatihan selama satu setengah hari, akan dapat membantu anak “melihat” dengan menutup mata.
Umumnya, setelah otak tengah diaktifkan, daya ingat mereka dapat meningkat, daya konsentrasi membaik; daya kreasi bertambah, gerakan kinetik juga menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang, serta emosi menjadi stabil dan lain sebagainya. Aktivasi ini sangat jelas terlihat hasilnya bagi anak hiperaktif maupun anak dengan daya ingat yang lemah.
Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri tidaklah besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan yang diakui bersama oleh para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan yang khusus diteliti.
Fungsi otak kiri adalah untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung. Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya.
Otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggung jawab terhadap emosi (EQ). Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial.
Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum di mana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.
Tetapi, setelah otak tengah diaktifkan, fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan kemampuan refleks tidak hanya menjadi berkembang, tetapi kemampuan manajerial dan pemahaman mereka juga dapat terpelihara. Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk orang yang lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan. Memulihkan potensi awal yang semestinya dimiliki oleh umat manusia.
Manfaat Aktifasi Otak Tengah yang diklaim beberapa pihak :
1. Meningkatkan Konsentrasi
2. Meningkatkan Daya Ingat
3. Meningkatkan Kreativitas
4. Lebih Cerdik
5. Lebih Berbakat
6. Hormon Lebih Seimbang
7. Membentuk Karakter Positif
8. Emosi Lebih Stabil
9. Lebih Berprestasi
Di masyarakat, terdapat berbagai metode dalam mengaktifkan otak tengah; masing-masing metode memiliki hasil yang berbeda-beda. Genius Mind Consultancy (GMC) adalah lembaga PERTAMA dan BARU di Indonesia yang dapat mengajarkan metode pengaktifan otak tengah dalam waktu 1,5 hari saja kepada anak usia 5-15 tahun.
GMC menggunakan teknologi komputer yang modern; mengaktifkan otak tengah melalui kolaborasi dan kemanjuran musik, audio dan lain sebagainya. Dengan prinsip ini, dilakukan pelatihan terhadap janin dengan menggunakan musik “Mozart”. Laporan menyebutkan bahwa setelah bayi lahir, lebih cerdas serta lebih cepat belajar dibanding dengan bayi lainnya.
Letak perbedaannya adalah bayi yang telah tumbuh sekarang telah menjadi anak-anak; jadi, musik atau suara yang digunakan perlu lebih kuat beberapa kali dari musik Mozart. Yang lebih membanggakan adalah: metode yang digunakan oleh GMC memiliki tingkat keberhasilan mencapai 70-80%. GMC tidak menggunakan kekuatan supranatural, meditasi dan hypnotis didalam kelas, kursus GMC murni pendidikan secara alami. Anak harus bekerja sama untuk memperoleh manfaat darinya.
Bila ingin membantu anak mengembangkan fungsi otak tengah, peranan orangtua tidak boleh diabaikan. Otak tengah memerlukan perasaan aman dan landasan kepercayaan diri dalam mengaktifkan dan mengembangkannya. Perasaan aman dan percaya diri dalam diri anak berasal dari perlakuan ayah dan ibunya. Dari segi bahasa, ayah dan ibu menentukan kata-kata anak; hasil yang dicapai juga jauh lebih efektif daripada banyak perkataan yang diucapkan oleh orang lain. Oleh karenanya, ayah dan ibu harus memprioritaskan belajar perkataan yang terpuji dan pasti.
Kedua, perlu menyisihkan waktu sedikitnya 20-30 hari untuk membantu anak berlatih. Setiap hari hanya memerlukan latihan selama 15-30 menit. Banyak orangtua yang beranggapan karena kesibukan hidup tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak berlatih. Tetapi, bila dihitung anak saling berhubungan dengan orang tuanya seumur hidup misalnya hingga usia 18 tahun, maka 30 hari hanyalah 0.45% dari seluruh waktu tersebut. Bila dalam 30 hari tersebut dapat membuat anak seumur hidup memperoleh manfaat, mengapa tidak bersedia meluangkannya? Apalagi dalam satu hari hanyalah memerlukan waktu yang pendek yaitu 15-30 menit saja.
Gelombang otak yang dipancarkan oleh otak tengah dapat membuat orang melihat dengan menutup mata. Setan tidak memiliki wujud; gelombang otak tidak dapat merasakannya, sehingga setan tidak terlihat.
Karena tekanan dan kesedihan. Kesedihan merusak otak; sedangkan rasa gembira membuka otak. Bila belum memasuki dominasi otak tengah, setelah diaktifkan dapat tertutup kembali. Sehingga memerlukan latihan yang sering untuk memasuki kondisi terdominasi oleh otak tengah.
Ada hambatan apa saja? Berdasarkan catatan pelajaran GMC, otak tengah pada sekitar 70-80% anak, pada pelajaran pertama dapat berhasil diaktifkan. Asalkan anak tersebut memiliki jiwa yang sehat dan bersedia bekerjasama, dengan usia antara 5-12 tahun, midbrain dapat diaktifkan. Hambatan dalam mengaktifkan midbrain antara lain adalah: tekanan, ketakutan, kurang percaya diri, curiga, tidak mau menerima, berpikir yang tidak-tidak dan lain sebagainya.
Orang tua dan anak perlu membangun hubungan dan komunikasi yang baik; saling membantu mengatasi hambatan. Menyemangati anak untuk secara rileks mengikuti pelajaran aktivasi. Bila diperlukan, dapat meminta wakil dari GMC untuk membantu. Bila aktivasi pertama kali tidak berhasil, mohon tidak langsung putus asa dan terus melanjutkan pelatihan.
Tidak. Setelah otak tengah teraktivasi, anak akan menggunakan tiga otak secara seimbang; sehingga tidak terjadi gegar otak. Metode untuk mengaktifkannya menggunakan teknik alami seperti suara, musik, warna, suasana dan lain sebagainya; tidak ada faktor dari luar yang dimasukkan kedalam tubuh (seperti minum obat, suntikan, menggunakan gelang listrik kepala dan lain sebagainya). Tubuh dan otak anak masih sama seperti pada awalnya. Sebaliknya, orang yang midbrainnya belum teraktivasi hanya menggunakan sebagian kecil dari otak kirinya; sehingga dapat mengakibatkan terlalu keras menggunakan daya otak.
Selain mengaktifkan interbrain, pelajaran satu setengah hari juga mengajarkan “mind mapping”, “speed reading”, “excellence learning” dan lain sebagainya kepada anak; sehingga anak lebih santai dan gembira dalam membaca. Sebenarnya ini merupakan pelajaran yang paling murah di pasaran; pelajaran lainnya (piano, kesenian dan lainnya) memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang banyak. Mengaktifkan otak tengah hanya memerlukan satu setengah hari; seumur hidup tetap berguna!
Pengujian Standar Blindfold Method
Selesai kursus 1,5 hari, anak-anak akan diuji dengan menutup mata mereka untuk “melihat” dan “membaca” tanpa menggunakan mata telanjang. Ini adalah karena setelah otak tengah diaktifkan satu fenomena akan terjadi yaitu anak-anak kita dapat “melihat” dan “membaca” walaupun mata mereka ditutup dengan kain. Latihan selanjutnya yaitu otot-otot mata dan tangan akan mengaktifkan lagi kemampuan seperti semula. Anda hanya perlu melatih anak-anak anda selama 15 menit saja setiap hari.
Menutup mata murid-murid hanyalah untuk menunjukkan bahwa otak tengah seorang murid telah diaktifkan. Tujuan kami bukanlah menutup mata. Menutup mata hanya tahap pertama dimana murid-murid itu belajar konsentrasi. Murid-murid tidak perlu membalut mata apabila telah mencapai tahap yang tinggi
Banyak orang menyangka ada resep jitu yang benar-benar ampuh untuk meningkatkan kemampuan seseorang. Sayangnya resep tersebut hampir tidak ada. Resep yang satu berlaku untuk seorang siswa, belum tentu berlaku untuk siswa yang lain. Resep INSTAN menjadi pintar adalah resep yang sering ditawarkan kepada para orang tua. Berbagai metode ditawarkan secara HEBOH bahkan dengan klaim ILMIAH dan telah diteliti oleh sejumlah peneliti. Beberapa metode bahkan kebla-blasan menerapkan hasil penelitian tentang otak sehingga lahir teori belajar yang juga kebla-blasan.
Orang tua selalu tergoda untuk mencoba berbagai macam resep sehingga anaknya bisa menjadi top markotop. Yang penting jadi genius lah. Cara tidak begitu penting. Dengan metode input apapun, yang penting outputnya mantap. Anak pun akhirnya dijadikan komoditas untuk menunjukkan bahwa sang orang tua telah berhasil meningkatkan kecerdasan anak. Siapa yang tidak bangga dengan anak yang cerdas? Anak yang cerdas tentu merupakan berkah dari Tuhan, orang tua seharusnya bangga terhadap anaknya. Tetapi memaksa supaya anak bisa mencapai tingkat genius dengan STANDAR tertentu adalah hal yang bisa berbahaya bagi perkembangan psikologis anak. Menjadi genius BUKAN tujuan pendidikan. Menjadi genius BUKAN tujuan hidup anak.
Salah satu metode untuk meningkatkan kecerdasan anak bahkan menjadikannya genius adalah metode aktivasi otak tengah. Apa itu aktivasi otak tengah? Dan apa saja manfaat serta kemampuan apa yang ditingkatkan? Mengutip dari situs otak tengah menyatakan bahwa :
Aktivasi Otak tengah adalah suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Teori penggunaan otak tengah sebenarnya telah banyak dilakukan pada banyak negara negara di Asia terutama Jepang. Jepang telah lama melakukan praktek aktivasi otak tengah pada anak-anak.Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengah akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otak tengahnya belum di aktivasi.
Kegiatan dengan mata tertutup adalah suatu kegiatan yang paling nyata dapat dilihat. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengahnya (Mid Brain Activated) dapat mempunyai kemampuan luar biasa. Kemampuan ini bahkan sering kali dipertontonkan secara menakjubkan dalam program hiburan sulap. Setelah melihat kemampuan anak yang telah diaktivasi, sebagian besar acara pertandingan sulap di The Master menjadi kurang menarik. Karena hal ini dapat dilakukan sendiri oleh anak-anak polos yang hanya mengikuti training aktivasi otak tengah selama 2 hari.
Kemampuan dasar yang dapat dilakukan adalah ‘melihat’ kartu dengan mata ditutup (blind fold). Christofle (9 thn) misalnya, setelah mengikuti training aktivasi otak tengah, dapat mengurutkan seluruh kartu remi sesuai dengan angka, warna dan bentuk gambar kartu dengan mata tertutup. Ia dapat mempergunakan indra raba untuk melihat pola dan warna lengkap dengan angka hanya dengan penglihatan kulit (Skin Vision).
Kemampuan lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak ini adalah berjalan dengan mata ditutup, tanpa menabrak. Dilakukan percobaan pada seorang anak yang berjalan dengan mata ditutup kain. Seseorang sengaja menghalangi jalan didepannya. Dia serta merta dapat menghindari rintangan tersebut tanpa menyentuhnya. Seorang anak bahkan dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.
Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak diharapkan dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak. Ia bahkan dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seeorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya. Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya bahkan dia dapat mengharapkan membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.
Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak. Seorang anak yang telah mendapat aktivasi otak tengah dapat ‘menduga’ kartu apa yang akan muncul pada saat orang tersebut masih mengocok kartunya. Begitu selesai mengocok, dan memilih sebuah kartu, orang tersebut mengambil sebuah kartu yang ternyata tepat seperti ‘dugaan’ sang anak tersebut.
Aktivasi otak tengah bukanlah suatu hal yang magis atau berbau supranatural. Aktivasi otak tengah dilakukan dengan secara ilmiah. Aktivasi otak tengah ini banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha di buktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat kita dalam keadaan relax dan paling kreatif. Gelombang otak ini biasanya dominan pada saat kita bangun tidur, atau dalam keadaan relax di toilet, atau bahkan sedang berendam air panas di bathtub. Tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes pada saat dia mandi.
Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup. Pada dasarnya, gelombang tersebut terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung. Latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu melihat benda yang terletak lebih tinggi lagi. Bahkan ada beberapa anak yang dapat medeteksi sampai 360 derajat. Hal itu berarti mereka dapat mendeteksi benda yang terletak di belakang, atas dan semua arah.
Training aktivasi otak tengah telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan dari training ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka.
Seorang anak dengan otak tengah yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan (emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training aktivasi otak tengah ini hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja
Ketika otak tengah diaktifkan , anak anda akan memiliki akses yang mudah ke baik otak kiri maupun kanan. Dengan akses mudah ini, mereka akan belajar, membaca dan mengahafal benda-benda dalam kecepatan yang lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi mereka dalam belajar.
Telaah Kritis Tentang Kontroversi otak tengah
Aktivasi otak tengah dilakukan dengan secara ilmiah. Aktivasi otak tengah ini banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha di buktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat kita dalam keadaan relax dan paling kreatif. Metode ini diklaim dilakukan secara ilmiah dengan mengemukakan fakta tentang gelombang otak. Kemudian di dalam buku Dahsyatnya Otak Tengah, penulis menjelaskan anatomi otak tengah dari sudut pandang biologis. Penjelasannya seakan-akan kelihatan ilmiah karena memuat banyak istilah dan gambar medis-biologi.
Sayang sekali meskipun menggunakan banyak illustrasi menarik tentang kerja saraf bahkan video pengajaran otak, tetapi sama sekali tidak menyinggung tentang kaitan ilmiah aktivasi otak tengah dengan faktor kecerdasan anak. Metode aktivasi otak tengah sering memberikan landasan ilmiah untuk menjustifikasi teorinya. Benarkah bahwa metode aktivasi otak tengah adalah metode yang benar-benar menimbulkan efek seperti yang diklaim? Benarkah aktivasi otak tengah akan membuat anak menjadi genius?
Apa itu Otak Tengah? Dalam definisi yang diberikan oleh lembaga yang mempopulerkan training aktivasi otak tengah, mereka memberikan definisi sebagai berikut : Apa itu “midbrain” (mesencephalon) dan apa tujuan mengaktifkan otak tengah? Otak tengah adalah jembatan untuk menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun kanan berfungsi secara normal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semulanya.
Berbagai klinisi menyangsikan definisi tentang otak tengah seperti yang dituliskan di atas. Apakah memang benar otak tengah adalah penghubung otak kiri dan otak kanan? Sekilas dari kata”tengah” memang ada benarnya. Namun, jika kita tinjau dari definisi anatomi biologi otak, otak tengah—disebut juga mesencephalon— adalah bagian otak yang terletak di antara forebrain dan hindbrain. Atau terletak antara otak depan ( besar) dengan otak belakang. Secara anatomis dan fungsional dalam bidang kedokteran sebenarnya otak tengah bukan otak penghubung antara otak kiri dan kanan. Penghubung antara otak kiri dan kanan adalah korpus kalosum. Kesalahan fatal ini membuktikan bahwa secara anatomi, para praktisi otak tengah bahkan secara serampangan menghubungkan otak tengah dengan otak kiri-kanan.
Apakah fungsi otak tengah? Otak tengah berfungsi bukan sebagai penyeimbang otak kanan atau kiri, tetapi berfungsi dalam pergerakan bola mata, lensa mata, diameter pupil, saraf visual serta gerak motorik. Otak tengah jelas berhubungan dengan fungsi visual, tetapi dengan gegabah menghubungkan bahwa metode menutup mata akan mengaktifkan otak tengah merupakan kesimpulan harus diteliti lebih lanjut.
Penelitian internasional juga membuktikan bahwa otak tengah mempunyai peranan dalam penyusunan memori yang baru bersama dengan organ hipokampus yang dirangsang oleh kadar dopamin otak. Dengan demikian, pembelajaran melibatkan bukan hanya bagian otak tertentu saja, tetapi juga melibatkan hampir sebagian besar otak. Organ penyusun sistem limbic seperti amigdala, hipokampus, hipotalamus jelas berperan penting dalam penyusunan dan recalling memori. Sistem limbic merupakan sistem control emosi dan hormon sehingga proses belajar dapat dilakukan secara simultan.
Hal yang paling menyesatkan adalah ketika anda berusaha mendukung teori anda dengan seabrek istilah ilmiah bahkan dengan ilustrasi dan foto atau gambar medis sehingga seakan-akan penjelasan akan teori anda akan menjadi ilmiah. Inilah evaluasi dari buku maupun situs praktisi aktivasi otak tengah. Sekedar menyajikan fakta dan beragam komentar ataupun kesaksian tidak membuat teori aktivasi otak menjadi benar. Apalagi klaim bahwa sudah dibuktikan oleh penelitian ini dan itu.
Berdasarkan informasi mengenai aktivasi otak tengah ini, para penganjur maupun pelopornya tidak pernah memberikan satu buktipun bahwa aktivasi otak tengah telah diakui oleh Asosiasi Kedokteran Internasional maupun Jurnal Ilmiah Internasional yang bergengsi. Hal ini cukup mengherankan karena klaim ilmiah yang sering dinyatakan berulang-ulang dalam situs-situs dan ajaran mereka.
Hal lain yang sering menimbulkan kesesatan pikir adalah penyajian istilah maupun fakta medis seringkali hanya untuk memperkuat teori TANPA bisa menunjukkan KORELASI antara fakta dengan klaim mereka. Sebagai contohnya adalah ketika mereka menyatakan bahwa gelombang otak yang telah teraktivasi adalah gelombang Alfa otak. Tidak ada korelasi antara aktivasi otak tengah dengan gelombang otak alfa yang muncul, karena tanpa aktivasi, gelombang ini juga bisa muncul. Tidak ada bukti bahwa aktivasi otak tengah akan memicu gelombang alfa otak. Kecuali para praktisi bisa menunjukkan lewat PET Scan dan MRI, tetapi sampai sekarang, tidak ada korelasi apapun tentang itu.
Para praktisi otak tengah juga sering menjelaskan dan menunjukkan gambar bagaimana neurotransmitter pada syaraf terjadi sebagaimana terjadi dalam otak tengah yang telah diaktivasi. Saya tidak tahu apakah mereka mengira bahwa dunia kedokteran terlalu mudah dibodohi ataupun mereka tidak tahu tapi sok tahu, bahwa untuk menimbulkan suatu reaksi pada syaraf, memang membutuhkan neurotransmitter. Dan ini berlaku pada semua kerja syaraf.
Disini mereka tidak dapat menunjukkan korelasi antara neurotransmitter apa yang ditimbulkan dengan teknik aktivasi otak tengah. Kecuali mereka telah bisa menunjukkan bahwa ada neurotransmitter KHUSUS yang dipancarkan selama aktivasi otak tengah. Itupun masih harus dicari korelasi antara neurotransmitter tersebut dengan genius yang ditimbulkan sebagai hasil dari aktivasi otak tengah. Apa hubungan antara neurotransmitter akibat hasil aktivasi dengan kegeniusan anak?
Nampaknya klaim ilmiah dari metode ini sama sekali NIHIL alias TIDAK ADA. Tidak ada landasan ilmiah sama sekali dalam metode aktivasi otak tengah ini. Karena itu, maka metode ini adalah tergolong pseudoscience dan harus dikritisi dengan keras oleh dunia kedokteran. Untuk membuktikan secara ilmiah suatu penelitian, membutuhkan suatu proses yang panjang sampai diakui oleh dunia internasional. Apalagi sebagai suatu metode yang mengaku serta menggunakan istilah kedokteran sebagai landasan teorinya.
Teori aktivasi otak tengah menyisakan hampir semua korelasi neuroscience yang belum diteliti, misalnya :
- Apa hubungan menutup mata dengan proses aktifnya otak tengah? Bukankah fungsi otak tengah justru untuk mengaktifkan saraf visual?
- Apa hubungan antara menutup mata dengan kegeniusan seorang anak?
- Apa hubungan antara otak tengah dengan kegeniusan?
- Apa hubungan antara gelombang otak dengan kegeniusan anak? Apakah anak yang genius selalu berpikir dalam gelombang alfa otak? Bukankah gelombang siaga otak (beta) justru penting bagi pembelajaran?
- Apa hubungan antara antara mendengarkan audio dengan kecerdasan anak? Apakah anak yang mendengarkan musik klasik akan lebih pintar dari anak yang mendengar musik dangdut?
Beberapa pihak sempat bertanya pada 2 orang anak peserta berusia sekitar 7 tahun yang melakukan demo setelah syaraf otak tengahnya diaktifasi*: dik, pada saat anda memegang kartu dengan mata tertutup, bagaimana cara anda mengetahui angka kartu tersebut dan juga warnanya*? mereka menjawab*: pada saat pegang kartu, angka yang tertera pada kartu muncul di otak saya dan warna kartu juga muncul.
Tadi melihat anda selain memegang kartu anda mencoba mencium bau kartu dan ada peserta lain yang mencoba mendengar kartu (meletakan kartu ditelinganya) itu untuk apa*? ke 2 orang anak itu menjawab, kadang-kadang pada saat memegang kartu kita belum tahu angka dan warna kartu, kita coba dengan mencium bau kartu dan jika belum berhasil maka dicoba untuk mendengar kartu tersebut. Umumnya pada saat tidak konsentrasi, angka dan warna kartu tidak akan muncul di dalam otak, begitu komentar mereka…
Mengapa anak-anak perlu mencium bau kartu maupun mendekatkan ke telinga? Pertanyaan ini menyisakan suatu tanda tanya besar, benarkah anak-anak bisa membaca dengan mata tertutup? Jawabannya jelas : TIDAK MUNGKIN, kecuali anda mengetahui TRIKnya. Apa triknya? Salah satunya adalah dengan mencium bau kartu maupun mendekatkan ke telinga. Lho, bagaimana mungkin ini bisa disebut trik, bukankah ini adalah HASIL aktivasi otak tengah?
Silakan anda membaca dan melihat video dari para anak-anak yang telah mengikuti training ini. Mengapa mereka perlu mencium dan mendekatkan ke hidung ataupun telinga? Bukankah rahasianya adalah terletak pada kain penutup mata mereka? Apakah kain penutup mata mereka transparan atau tembus-pandang? Tidak mungkin. Lalu dimanakah rahasianya? Mungkin setelah kita melihat foto dan videonya beberapa kali, kita akan tahu mengapa anak-anak tersebut bisa melihat.
Berbagai pihak menyangsilan apakah anak-anak tersebut ditipu ataukah mereka menipu dirinya sendiri. Yang jelas mereka diajarkan untuk berbohong kepada diri sendiri setelah melalui proses pembohongan massal. Itulah mengapa para orang tua dianjurkan juga jangan menuduh anak mencontek dari bawah karena itu akan mengurangi hasil aktivasi otak tengah.
Itulah sebabnya mereka mengajarkan bahwa mengapa anak-anak harus mencium dan mendekatkan ke hidung. Jika kita bertanya mengapa harus demikian, mereka akan menjawab : Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup. Pada dasarnya, gelombang tersebut terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung..
Inikah aktivasi ilmiah yang didengungkan oleh para praktisi ini? Inikah yang dikatakan sebagai ILMIAH? Bagaimana bisa mengetahui bahwa gelombang itu terletak di bawah hidung? Mana penelitian ilmiah yang mendukungnya? Bukankah ini seperti dongeng-dongeng fiksi ilmiah bahkan tergolong pada pseudoscience yang harus terlebih dahulu dibuktikan?
Meskipun demikian, masih dapat mengemas teorinya secara komersil. Masih banyak yang langsung percaya bahwa metode ini adalah metode yang sudah diakui secara internasional. Bayangkanlah ilmiahnya jika kita membaca tulisan di bawah ini yang berasal dari situs mereka :
Pada awalnya kemampuan otak tengah merupakan mitos. Beberapa orang ternyata mempunyai kemampuan seperti ini. Dari hasil pengamatan, ada suatu pola kemampuan yang sama. Mereka dapat melihat dengan mata tertutup (tanpa menggunakan mata) mereka dapat melihat dengan kulit (skin vision). Ada juga suatu kemampuan untuk melihat di belakang kepala.
Kemampuan ini banyak dikejar oleh para pelaku olah raga bela diri. Anda pernah menonton film Spiderman yang pertama? Tiba-tiba indera dari Peter Parker (nama orang normal dari Spiderman) dapat merasakan intuisi seperti laba-laba. Pada akhir cerita, musuhnya mengaktifkan kendaraan di belakang Spiderman yang dapat menusuknya. Tetapi Spiderman dapat melompat menghindari tusukan tersebut, tanpa melihat kebelakang.
Menggunakan contoh Spiderman untuk mendukung teori pembacaan lewat Skin Vision adalah hal terbodoh yang pernah dilakukan oleh seorang ilmuwan. Benarkah kulit kita dapat membaca? Saya tidak tahu apakah para praktisi otak tengah terlalu banyak membaca buku fiksi ilmiah atau komik doraemon. Menggunakan kalimat “penelitian” bukan berarti bahwa penelitian tersebut diakui. Banyak penelitian yang asal-asalan. Banyak juga penelitian yang tidak memenuhi kaidah penelitian ilmiah. Silakan bertanya kepada mereka siapa peneliti dan penelitian apa yang bertaraf internasional sehingga mereka menuliskan seperti di bawah ini :
Istilah yang dipakai bukanlah kemampuan otak tengah. Tetapi setiap usaha memberikan nama tersendiri. Penelitian ternyata mengarah pada suatu bagian otak yang menjadi penyebab semua kemampuan tersebut. Penelitian tentang kemampuan otak tengah ini kurang menarik minat, karena cara pengaktifan-nya yang sulit. Berbagai cara dipakai untuk mengaktifkan otak tengah ini.
Penemuan fenomenal dari otak tengah ini terletak pada metoda aktivasi-nya. Kemampuan otak tengah ini sudah diketahui lama oleh para peneliti dan para praktisi. Banyak pula orang yang berusaha dengan caranya sendiri mengaktifkan otak tengah.
Sampai sekarang belum ada penelitian yang melakukannya sehingga diakui oleh jurnal internasional seperti Journal of Neuroscience, American Academy of Neurology, Journal of Cognitive and Neuroscience, British Medical Journal, New England Journal of Medicine, dan masih banyak jurnal Science dan medis yang lainnya.
Sesungguhnya, dibalik selendang penutup, mata sama sekali tidak terpejam. Walaupun NAMPAK tertutup selendang batik, sesungguhnya bisa melihat melalui BAGIAN bawah selendang batik tersebut. Saya mampu membedakan dan menebak kartu warna, menebak kartu, mewarnai gambar, membaca, makan, main catur, berjalan di atas papan titian yang lebarnya 8 cm dan naik sepeda bahkan mengendarai motor dan mobil karena saya bisa melihat melalu BAGIAN bawah selendang batik tersebut. Itulah yang disebut Trick sulap. Ketika penonton menyangka selendang batik tersebut menutupi mata sesungguhnya yang terjadi adalah hal sebaliknya, selendang itu membut penonton tidak TAHU bahwa dalam kondisi demikian bisa melihat.
Tahukah anda kenapa semua benda-benda yang ditebak dan dimainkan itu diletakkan di bawah mata dan ketika tidak mampu melihat dengan baik, maka benda itu akan didekatkan ke hidung dengan pura-pura menciumnya? Karena melihat dari BAGIAN bawah selendang yang menutupi mata. Itu sebabnya ketika melihat benda yang lebih jauh dari tubuh saya, saya perlu mendongak sebab saya melihat dari BAGIAN bawah selendang. Meraba, mendengar, mencium hanya aksi untuk meyakinkan penonton.
Anda akan tahu setelah mencobanya sendiri. Ambil kain atau selendang atau taplak meja lalu lipatlah menjadi pita dengan lebar kurang lebih 3 jari tangan atau 5 Cm. Pejamkan mata anda kencang-kencang lalu gunakan selendang itu menutupi mata anda. Jangan sampai selendang itu menutupi telinga anda atau bila menutupi telinga terasa nyaman, jangan biarkan selendang itu menutupi semua telinga, biarkan bgian bawah telinga terbuka
Lalu bagaimana kita menyikapi fenomena metode yang heboh ini? Jelas, kalau ini hanya suatu metode yang tanpa dasar ilmiah, kita harus menolaknya. Seandainya ini masih berada dalam tahap penelitian, mengapa dengan gegabah dan serampangan mengajarkannya kepada orang banyak?
Seandainya metode ini telah diakui secara internasional, bukankah mereka hanya perlu menunjukkan kepada public manakah penelitian bertaraf internasional yang mengakui metode aktivasi otak tengah tersebut? Sayangnya sampai sekarang, para praktisi hanya bisa memakai kedok kalimat pseudoscience yang belum terbukti secara ilmiah medis.
Beberapa ilmuwan di bidang kedokteran mengingatkan bahwa metode aktivasi otak tengah HARUS dikritik secara tajam. Bualan mereka harus dibongkar supaya tidak banyak orang tua yang akhirnya tertipu dan menghabiskan investasi sebesar 3 sampai 3,5 juta untuk training dua hari.
Para orang tua harus diberikan penerangan bahwa TIDAK ADA metode belajar INSTAN yang bisa membuat anak genius seketika. Para orang tua juga harus menyadari, bahwa metode terbaik belajar adalah bagaimana menciptakan suatu lingkungan pembelajaran yang baik serta pendampingan yang baik.
Belajar selalu melibatkan LINGKUNGAN dan INTERAKSI. Proses belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Bukan dengan cara instant apalagi dengan cara yang tidak masuk akal. Lingkungan belajar harus diperhatikan baik yang mendukung maupun yang menghambat. Interaksi belajar melibatkan bagaimana, siapa dan dengan apa seorang anak belajar.
Belajar secara menyenangkan tentu akan berbeda hasilnya dengan belajar di bawah tekanan stress. Meskipun masing-masing cara mempunyai aspek negative dan positifnya. Memaksakan suatu cara atau metode belajar serta mengeneralisasikan suatu metode kepada semua anak adalah pemikiran yang keliru. Apalagi mengklaim metode tertentu dapat meningkatkan kecerdasan otak secara mutlak.
Belajar juga selalu melibatkan nilai-nilai kehidupan, bukan hanya sekedar supaya anak menjadi pintar. Menjadi genius adalah efek dari belajar, bukan tujuan pembelajaran. Apalagi kategori genius adalah kategori yang bias. Banyak anak berbakat tidak kelihatan genius. Bahkan banyak orang yang berhasil dalam studi adalah tergolong kategori rata-rata. Genius adalah suatu istilah yang tidak mempunyai standar yang baku. Apakah genius berarti semua mata pelajaran pasti nilainya 100? Apakah genius berarti nilai matematika selalu 100? Apakah genius berarti kreatif dan fleksibel? Apakah genius berarti melulu ber-IQ tinggi? Banyak orang yang dianggap pintar namun kakunya luar biasa. Banyak orang yang kreatif luar biasa namun gagal memenuhi standar naik kelas.
Kompleksnya proses belajar hanya menyisakan kesimpulan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan konsisten. Belajar bukan hanya sekedar bisa menghafal fakta, tetapi harus menghubungkan, memahami hubungannya, dan menjelaskan pemahamannya. Penjelasan ini akan menjadi suatu dasar berkembangnya proses belajar berkesinambungan. Proses ini adalah siklus belajar yang harus dilalui oleh setiap orang tanpa kecuali. Untuk meraih kecerdasan tidak ada jalan pintas dan tidak ada cara instan.
Tidak ada jalan lain untuk menjadi pintar selain belajar dan belajar. Proses ini harus dilakukan secara berulang-ulang sampai mampu memahami dan mengerti hasil kegiatan belajar. Untuk paham dan melakukannya, perlu suatu tekad dan motivasi dalam proses belajar tersebut. Rasa ingin tahu dan keinginan untuk terus maju adalah factor internal yang harus dipupuk terus oleh orang tua. Bukan dengan cara mencari metode ajaib yang langsung melejitkan kemampuan otak sehingga menjadi genius.
Setiap metode pembelajaran mesti dikritisi dan disikapi dengan hati-hati. Setiap metode berbasis ilmiah harus sudah bisa dibuktikan secara ilmiah. Bukan dengan perkataan omong kosong bak dongeng nan mitos yang dibungkus dalam istilah sains. Tentu saja kita tidak boleh mengganggap sepi semua penelitian ilmiah yang baru tentang otak, namun jika kita hanya menerima suatu metode pembelajaran otak tanpa dasar ilmiah, maka hal itu justru akan menjadi boomerang bagi masa depan generasi bangsa ini.
Tanpa bukti dan metode penelitian yang benar, maka istilah “pengaktifan otak tengah” adalah istilah yang sama sekali tidak berdasar ilmiah. Beberapa ilmuwan menganggapnya sebagai pseudoscience yaitu pernyataan yang seakan-akan ilmiah namun tidak terbukti sebagai ilmiah.
Audi Yudhasmara
KORAN ANAK INDONESIA, Yudhasmara Publisher
Jl Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta PusatPhone : (021) 70081995 – 5703646
http://korananakindonesia.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar