nenek ini sebenernya baru berusia 35 tahun !
Merokok tak hanya merusak kesehatan
dengan menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan impotensi tapi juga
membuat si perokok terlihat banyak kerutan kulit. Kenapa perokok
terlihat lebih tua?
Tak ada satupun manfaat yang dapat
diperoleh dari rokok. Bahkan menurut Yussuf Salojee, direktur eksekutif
National Council Against Smoking, 12 persen kematian dini di seluruh
dunia dapat dikaitkan dengan merokok.
Salah satu dampak yang nyata dari
merokok adalah membuat si penghisapnya terlihat lebih tua. Bahkan,
menurut sebuah studi yang dimuat jurnal British Medical Association
perokok memiliki wajah 5 kali lebih tua dari umur sebenarnya.
Kerutan di wajah merupakan penanda
kerentanan terhadap dampak asap rokok. Rokok memiliki filter, tetapi itu
tidak cukup untuk menghilangkan kandungan tar yang membuat asap rokok
berbahaya.
Terlebih lagi, ada bahan-bahan kimia
yang ditambahkan ke dalam tembakau untuk meningkatkan rasa, selain
berbahaya terhadap tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif,
juga dapat memperbanyak kerutan-kerutan di wajah penghisapnya.
Dilansir dari Health24, Selasa
(20/7/2010), berikut beberapa bahan kimia tambahan di dalam rokok yang
bisa memicu kerutan dan membuat orang tampak lebih tua:
1. Amonia
Amonia biasanya digunakan untuk
membersihkan jendela dan toilet. Dengan menambahkan amonia ke dalam
rokok, maka nikotin dalam bentuk uap akan diserap melalui paru-paru
lebih cepat. Ini pada akhirnya membuat otak mendapatkan dosis nikotin
lebih tinggi.
2. Kadmium
Dalam industri, kadmium digunakan
untuk baterai, lapisan logan dan plastik. Kadmium dapat membahayakan
paru-paru, menyebabkan penyakit ginjal dan mengiritasi pencernaan.
3. Benzena
Benzena secara alami diproduksi oleh
gunung api. Tapi benzena juga merupakan bahan kimia industri besar yang
terbuat dari batubara dan minyak. Benzena digunakan untuk membuat bahan
kimia lainnya, serta beberapa jenis plastik, deterjen dan pestisida. Ini
juga merupakan komponen bensin dan berhubungan dengan leukemia. Bila
dicampurkan dengan rokok, sudah dapat dibayangkan dampak yang bisa
terjadi pada penghisapnya.
4. Formaldehida
Digunakan sebagai perekat dalam produk
kayu dan sebagai pengawet dalam beberapa cat. Bahan kimia ini dapat
menyebabkan mata berair, reaksi rasa panas di mata, hidung dan
tenggorokan, mual, batuk, sesak dada, sesak napas, ruam kulit dan
alergi.
5. Nikel
Nama lain nikel adalah perak atau
logam putih keras. Bahan kimia ini dapat menyebabkan peningkatan
kerentanan terhadap infeksi paru-paru, bronkitis kronis dan berkurangnya
fungsi paru-paru.
6. Lead atau timbal
Digunakan dalam amunisi, atap, bensin,
cat dan produk keramik. Timbal dapat mempengaruhi hampir setiap organ
dan sistem dalam tubuh. Yang paling sensitif adalah sistem saraf pusat,
terutama pada anak-anak. Timbal juga merusak ginjal dan sistem kekebalan
tubuh. Selain itu, paparan asap rokok yang dicampur timbal dapat
menyebabkan kelahiran prematur, bayi kecil, penurunan kemampuan mental
pada bayi, kesulitan belajar, dan mengurangi pertumbuhan pada anak-anak.
7. Aseton
Aseton merupakan produk buangan dari
asap kendaraan, asap rokok dan zat yang banyak dihasilkan di lokasi
pembuangan sampah. Orang yang bernapas di lingkungan yang tingga
kandungan aseton, dalam jangka waktu singkat dapat menyebabkan iritasi
hidung, tenggorokan, paru-paru, mata, sakit kepala, kebingungan, denyut
nadi meningkat, mual, muntah, pingsan dan mungkin koma. Ini juga
menyebabkan pemendekan pada siklus menstruasi wanita.
8. Piridin
Terbuat dari tar batubara mentah atau
dari bahan kimia lainnya dan digunakan untuk melarutkan zat-zat.
Campuran piridin dalam rokok dapat menyebabkan sakit kepala, pusing,
mempercepat denyut nadi dan napas cepat dan tersengal-sengal.
Jika bahan kimia di atas banyak
dikandung tubuh akan mempengaruhi kinerja organ yang jadi tidak
maksimal. Jika organ terganggu dampak yang paling mudah terlihat adalah
pada kulit, karena peredaran darah terhambat dan kurangnya cairan dalam
tubuh.
Asap rokok mengandung karbon monoksida
yang menggantikan oksigen dalam kulit Anda. Sedangkan nikotin
mengurangi aliran darah, membuat kulit kering dan berubah warna. Merokok
juga banyak menguras nutrisi, termasuk vitamin C. Padahal nutrisi dan
vitamin C membantu melindungi dan memperbaiki kerusakan kulit.
Nikotin juga menyebabkan
vasokonstriksi, yakni penyempitan pembuluh darah yang dapat membatasi
aliran darah yang kaya oksigen ke pembuluh darah tipis di wajah atau
bagian lain dari tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar